22 Days of Love

Assalamu’alaykum wr wb

Nabi s.a.w, bersabda, “Sebaik-baik istri adalah yang membuatmu senang bila engkau memandangnya, mematuhimu jika engkau menyuruhnya, dan mampu memelihara dirinya dan hartamu ketika engkau tidak ada di sisinya”.
[Hadist shahih, riwayat Thabrani dalam al-Kabir. Hadist ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 3299]

I present to you this wedding, my dad, my great great teacher.

Bismillah..

22 hari sudah saya lewati bersama suami tercinta, dalam rajutan tawa dan tangis yang bersembunyi di balik nada-nada ketegaran. Menjalani profesi/amanah apa pun namanya, sebagai istri dari Irfan Ramdani.

Indah, menegangkan, tentu saja itu ingatan yang ada saat prosesi akad dilaksanakan. Bahagia, senyum pun merekah sepanjang hari di wajah saya. I love you, my man.

Saya sangat bangga pada ayah saya, dimana dengan kerelaan yang besar, beliau menyerahkan saya pada seorang pria, yang insya Allah menjadi qawam terbaik dalam hidup saya ke depannya. Begitu pula, saya salut pada keberanian suami untuk menjawab “Saya terima nikahnya…”.

247467_4855271623205_342161009_n

Terimakasih untuk semua, juga untuk Ibu, adik-adik, yang sudah begitu bijak menghantarkan saya ke gerbang yang akan lebih mendewasakan saya lagi.

Jatuh cinta, mungkin begitu kiranya, rasa-rasa yang membuncah akhir-akhir ini. Memandangi wajah suami dan mengaguminya dengan segala keunikan yang dimilikinya. Dia adalah anugrah terindah dalam hidup saya. Disayangi, dimanja, dilindungi.
Shoulder to hug to.

Malam hari sebelum esoknya saya menikah, tidak seperti kebanyakan calon pengantin yang insomnia, saya sudah mengantuk sekitar pukul 21.00, mungkin dikarenakan banyaknya tamu yang hadir dari siang, tamu-tamu yang menyematkan do’a dan maaf atas ketidakhadirannya pada hari H dikarenakan berbagai keperluan.

Namun, sebelum tidur saya memilih untuk membaca poin-poin pernikahan dalam Islam, terutama hak dan kewajiban istri pada suami.

“Seorang istri adalah penanggungjawab rumah tangga dan anak-anak suaminya serta kelak akan ditanya tentang mereka”.
[HR. Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan yang dilaluinya, memelihara kemaluannya, dan menaati suaminya, kepadanya dikatakan, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang kau inginkan!’”.
[Hadist shahih riwayat Ahmad, no. 1665. Hadist ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami, no. 660]

Kemudian saya juga membaca tentang Asma’ binti Kharijah yang menasihati putrinya yang baru menikah,
“Jadilah engkau buaian baginya, maka ia akan menjadi sandaran bagimu. Jadilah engkau seorang sariyah, maka ia akan menjadi hamba bagimu. Janganlah engkau menjauh darinya, sebab ia akan melupakanmu. Jika ia dekat kepadamu, maka mendekatkan engkau padanya. Jika ia sedang menjauh darimu, maka menjauhlah sejenak engkau darinya. Jagalah penciumannya, pendengarannya, dan penglihatannya, agar ia tidak mencium darimu kecuali keharuman, tidak mendengar darimu kecuali kebaikan, dan tidak melihat darimu kecuali keindahan”.

Subhanallah, saya meneteskan air mata ketika menulis ini..

Wanita diharapkan menjadi seorang yang menghadirkan sebuah ketenangan dan kenyamanan pada suami, memberikan sentuhan dunia yang lembut di kerasnya tantangan pola hidup para pria.

Wanita juga merupakan Rabatul Bait, penanggungjawab rumah tangga dan anak-anaknya. Semua kewajiban, amanah yang begitu besar tanggungjawabnya.

Rasulullah pun memberikan 10 wasiat kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra, yang diantaranya adalah:

Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.

Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

Subhanallah, Subhanallah..

Saya bersujud syukur atas kesempatan yang Allah berikan kepada saya untuk mereguk sebanyakbanyaknya pahala dalam pernikahan ini.

Pernikahan ini, seperti sebuah tools, alat, atau jalan bagi saya untuk mengumpulkan pundi-pundi amal menuju Jannah. Mungkin Allah SWT tau betapa banyak kesalahan-kesalahan yang saya perbuat di dunia, dan dengan kasih sayang-nya Allah memberikan saya kemudahan untuk melebur dosa demi dosa yang sudah saya lakukan tersebut dengan menjalani hari-hari penuh perjuangan di pernikahan ini.

Saya baru tahu, ketaatan, pengabdian pada suami memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah. Dan betapa Allah dan Rasul-Nya menjunjung tinggi institusi berjudul pernikahan ini.

Alhamdulillah Ya Allah, Thank You My Robb, for this opportunity. I’ll do my best to become a better muslimah.
A lovely wife and a great mother for my children.

Dan untuk lelaki hebat, Irfan Ramdani sayang, saya senantiasa mendoakanmu agar dapat menjadi Qawam yang luar biasa dan ayah yang hebat. Mari kita meretas jalan ke surga dengan kecintaan yang sangat pada Allah SWT dan keimanan yang kuat.

Masih banyak hari-hari, dimana kita bisa berbagi, berlari, berjalan bersama. Saling menguatkan, saling menyayangi dan mendukung, menjadi hamba yang disukai Allah SWT.

Duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku, buat aku makin cinta.
Tetapkan selalu, janji awal kita bersatu, bahagia, sampai ke surga.
-Edcoustic : Duhai Pendampingku