Ceritanya kemarin nyeuseh se-nyeuseh-nyeusehnya, alias mencuci.
Tentu saya tidakΒ mencuci seperti gambar yang ada di atas.
Menggunakan mesin cuci? Oh No!
It doesnt happen in my world. Hehe.
Senja itu, ketika matahari mencolek-colek bulan agar menggantikan posisinya, saya memutuskan untuk mencuci baju, yang kalau dikilo,
mungkin lebih dari sekilo. Yaiyalah!!! π
Trus, yang saya lakukan kemudian adalah,
membawa seember baju ke loteng dan melakukan prosesi pencucian.
Sebagai amatir, saya jejerkan 2 buah ember besar dan 2 buah ember kecil.
2 buah ember besar berfungsi sebagai perendam dan pembersih,
sementara 2 ember kecil digunakan untuk pembilas pamungkas.
Secara paralel, sambil menaburi ember pertama dengan butiran sabun cuci,
dan merendam pakaian, saya isi ember kedua dan seterusnya dengan air.
Detail dari peristiwa ini menjadi sangat penting,
karena membuat saya cangkeul, sehingga saya merasa, perlu menumpahkannya dalam bentuk tulisan yang harus dibaca seksama oleh pembaca, ah itu mah namanya maksa. :p
Sesudah itu, cucian saya keringkan dengan mesin cuci, ehehehe.
Ternyata ada andil mesin cuci disini, namun hanya di bagian akhir saja,
yaitu membantu proses mengeringkan.
Alhamdulillah, serangkaian acar cuci mencuci pun beres.
Dan waktunya menjemur agar tidak berjamur!
Ah, senangnya ketika melihat baju-baju yang dijemur sudah setengah kering.
Besok sudah bisa dituai ranum buahnya, eh matang bajunya. :p
Alhamdulillah, thank you Allah, yang sudah menggerakkan saya buatΒ mencuci.
π