Blessful Ramadan

Di malam-malam bulan Ramadan kali ini, saya beberapa kali berselancar di dunia maya, tepatnya You Tube. Dari awal pencarian mengenai suasana Ramadan di berbagai belahan dunia hingga nyasar ke mualaf di beberapa Negara. As its been reported in many media, number of muslims are increasing in many countries like Europe, USA, Korea and one of the video that I saw is from Russia.

Sister Julia, dengan aksen inggrisnya yang bagi saya sangat menarik, karena jujur saja suka aksen orang Russia saat berbahasa Inggris, bercerita bahwa dalam Islam, “Woman are like diamonds”.

Dari yang beliau pelajari, Islam menempatkan wanita dalam posisi yang tinggi, melindungi wanita, bahkan after the divorce dalam syariat Islam, ada hak-hak anak dan wanita yang tetap harus dipenuhi oleh ex-husband.

Julia juga mengatakan bahwa “Rasulullah is a good example of a human being that every man could look up to”. Julia kemudian menceritakan bahwa Rasul pernah berlutut saat istrinya, Aisyah r.a hendak naik ke punggung kuda. Karena kuda-nya terlalu tinggi bagi Aisyah, Nabi Muhammad SAW mempersilakan Aisyah r.a berpijak di lutut Rasulullah.

Lanjut lagi, Julia mengatakan kita bisa belajar dari Rasulullah mengenai cara memperlakukan istri, karena Rasulullah sangat baik dalam memperlakukan istrinya.

Wow, what an insight for me.
And that’s just open up my mind to learn more about Rasulullah’s character.

By watching the video, saya juga makin merasa its important to learn history of how my believe brought up until now. Dengan mengetahui sejarah, saya bisa lebih memaknai dan cinta terhadap kepercayaan saya. Dan, mulai memikirkan how the best way to introduce about Rasulullah to Aisya.

Salah satu hal yang juga menampar saya adalah ketika seorang mualaf mencoba mensyiarkan Islam, dan bahasan yang saya ‘klik’ adalah tentang Ramadan. He tries to explain Ramadan and what Ramadan is about through the video. He said, Ramadan is a holy month which Allah wants us to experience how it feel to be hungry-fasting from Shubuh time until Maghrib time, but not only that, Ramadan is a month where we have to do many good things like, shadaqoh, not gossiping about others, didn’t tell a lie, control our emotion, etc. Only on 1 month, Allah asked us to be closer to him and connected more deep and intense with him. Hanya satu bulan loh, Allah nggak minta tiap bulan.

Bisakah dalam 1 bulan itu, kita menjauh dari segala perbuatan yang menjauhkan kita dari Allah?
Seem like the God didn’t ask much for us, only 1 month.

Could we?

Jika kita benar-benar bisa melakukan what’s the God want in this Ramadan, harusnya Ramadan jadi momen yang bikin semua orang jadi lebih baik, and the world will become more peaceful. Mengingat prinsip sedekah, zakat dan berlomba memberi makan kepada yang berpuasa, pada bulan ini juga diharapkan, orang-orang yang kekurangan dapat merasakan nikmatnya berbuka puasa bersama, dan mendapat rizki yang lebih..

Lebih menohok lagi saat dia mengatakan, banyak orang mengantri menonton film di bioskop pada suatu malam, it doesn’t matter for them untuk mengantri panjang, pegal, keringatan, yang penting mereka mendapat kepuasan saat menonton film tersebut. They’ve been waited for the movie to be released.

Which at the same night, ada orang-orang yang juga berbondong-bondong ke Masjid, it doesn’t matter for them untuk datang lebih awal ke Masjid, berburu shaf terdepan, bersikutan dengan jamaah lain demi mereguk nikmatnya taraweh di bulan Ramadan. Orang-orang ini sudah lama merindukan Ramadan because they know there are many blessing of the Ramadan month.

These people, tahu betul keutamaan yang ada di bulan Ramadan, that’s why mereka lebih rajin lagi dalam beribadah, berlelah-lelah dalam meraih takwa, menambah kedekatan dengan Al-Qur’an, giat tarawehan, itikaf,  mencari keberkahan dalam sahur dan saat berbuka merupakan waktu yang dinanti-nanti dengan syahdu, apalagi saat kita berbagi dalam iftor jamaai. Konsisten hingga takbir Idul Fitri berkumandang.

It’s very beautiful.

Sebenarnya blessing apa aja sih yang ada di bulan Ramadan?

Dari Ibnu Syihab, ia berkata, “Ibnu Abu Anas mawla at-Taymiyyiin telah mengabarkan kepada saya, bahwa bapaknya menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah Ra. berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu jahanam ditutup dan setan-setan dibelenggu.” [HR. Bukhari]

Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW bersabda,

“Pada malam pertama bulan Ramadhan setan-setan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang tertutup, serta penyeru menyeru, ‘Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan). Wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah, Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan” [HR. At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Malik, al-Baihaqi, Ad-Darimi, Ibnu Hiban, Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim, dan Ath-Thabrani].

Oleh karena itu, di bulan ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mengharapkan pengampunan dosa dari Allah SWT.

“Antara shalat-shalat yang lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan dari Ramadan ke Ramadan berikutnya akan menghapus dosa-dosa yang diperbuat seorang hamba selama ia menghindari dosa-dosa besar” [HR. Muslim].

Di bulan ini, semua kebaikan dilipat gandakan. This month also a good time to get in touch with Qur’an karena Al-Qur’an diturunkan pada bulan ini, tepatnya firman pertama turun pada 17 Ramadan.

“Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan, dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar [QS. Al-Qadr 1:5].

“Barang siapa yang shalat pada malam Lailatur Qadr karena keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni [HR. Bukhari Muslim].

Mengenai itikaf di 10 hari terakhir di bulan Ramadan, -balik lagi ke youtube-, seorang warga London mengatakan bahwa, if we think that there is something wrong in our life, the best thing to do is talk to the God. Just the two of us. We and Allah. So, at the last 10 days in Ramadan, I will vanish from my friends and social media to do itikaf. After that, we will feel refresh and could see the solution due to our problems.

Saya sendiri jadi merenung -sambil berhamburan titik-titik airmata tentunya-,
if we need something to fight and to celebrate, I think what we do in Ramadan, if we could stay away from our nafs, it’ll be something that worth to celebrate on Eid.

Since we know, the hardest battle is the one with our-self ego and lust.

The point is, kita harus berusaha memaknai Ramadan kembali, paham ilmu dan beramal dengan baik. Raih keuntungan dan keutamaan dalam Ramadan ini. Sehingga Ramadan dan Idul Fitri tidak hanya sekedar perayaan dan tradisi yang keceriaanya segera selesai setelah masa cuti kerja habis.

I myself have to dive more deep in this deen.

By being a muslim, life supposed to be easier and more peaceful. But we were influenced by manything in life like the culture, our environment, the way we raised, people around us. Belum lagi keyakinan yang mungkin lama tidak di charge membuat kita melakukan rutinitas dalam keyakinan kita sebagai sebuah tradisi saja. Hopefully I can find more light and get closer to Allah. Ameen.

Thanks for reminding me, good people.